Apakah Anda Termasuk Bos atau Pemimpin?

DALAM dunia pekerjaan, kerap kali ada istilah bos ataupun pemimpin. Ya, sekilas dua jabatan ini memang sama. Namun jika dicermati lebih dalam, tentu saja maknanya pun beda.

Nah, seorang bos belum tentu memiliki sifat kepemimpinan. Namun, biasanya seseorang yang menjadi pemimpin, dia akan selalu disegani oleh bawahannya.

Lantas, bagaimana dengan Anda? Apakah termasuk bos atau pemimpin? Berikut ciri yang bisa Anda simak, seperti dituturkan Boldsky.

Mengendalikan tidak sama dengan memandu

Seorang bos bertindak mengendalikan anak buahnya untuk mencapai target mereka. Tapi seorang bisa dikatakan sebagai seorang pemimpin, yakni ketika dia mampu menyemangati bawahannya untuk bekerja lebih keras namun bukan berarti menekannya.

Takut atau terinspirasi?

Seorang bos yang kaku selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi karyawannya. Dan ketika mereka takut, maka apa pun akan dilakukan untuk menyenangkan Anda. Namun, itu bukan berarti Anda dicintai oleh mereka. Justru karyawan akan menyukai Anda, bahkan terinspirasi jika atasannya memang memiliki kualitas menjadi seorang pemimpin.

Hanya memerintah

Menjadi pemimpin tentunya akan dihormati. Apa pun yang Anda katakana, tentu dilaksanakan oleh bawahan Anda. Namun, bukan berarti bisa semena-mena hanya memerintah saja, sementara Anda tidak melakukan apa pun. Anda juga harus menjadi contoh bagi bawahan.

“Saya” atau “kita”

Kualitas yang paling penting dari seorang pemimpin adalah selalu mengedepankan kepentingan tim, bukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, seorang pemimpin akan selalu mengatakan, “kita” bukan “saya”. Ini adalah kualitas alam bawah sadar yang menunjukkan perbedaan antara bos dan pemimpin. Tidak akan ada otoritas tanpa akuntabilitas. Seorang pemimpin akan berani bertanggung jawab atas timnya, bukan melempar kesalahan atau membiarkan bawahannya sendiri menghadapi masalah. Sebab, itulah salah satu yang disebut tolok ukur keberhasilannya.

Memanfaatkan atau mengembangkan?

Aset yang paling penting dari sebuah perusahaan adalah sumber daya manusia. Jadi, Anda dapat
memilih untuk memanfaatkan seseorang untuk menyelesaikan tugas Anda dan kemudian membuang mereka. Tapi perlu diingat, setiap kali seorang karyawan merasa demikian, maka dia mudah saja pergi. Jadi sebagai seorang pemimpin yang baik, tugas Anda adalah mempertahankan karyawan dengan menghindari hal itu.